8 Kelompok Orang yang Tidak Boleh Donor Darah, Siapa Saja?

8 Kelompok Orang yang Tidak Boleh Donor Darah, Siapa Saja?

Donor darah adalah tindakan mulia yang bisa menyelamatkan nyawa. Namun, tidak semua orang aman untuk mendonorkan darah. Kondisi kesehatan, riwayat medis, dan faktor risiko tertentu membuat beberapa orang sebaiknya menunda atau bahkan tidak melakukan donor darah sama sekali. Berikut delapan kelompok orang yang perlu berhati-hati:

1. Penderita Penyakit Menular

Orang dengan penyakit menular seperti HIV/AIDS, hepatitis B atau C, dan penyakit infeksi aktif tidak boleh mendonorkan darah. Hal ini untuk mencegah penularan penyakit kepada penerima darah.

2. Penderita Anemia atau Kekurangan Darah

Kadar hemoglobin yang rendah membuat donor darah berisiko bagi kesehatan pendonor. Pemeriksaan awal biasanya akan memastikan apakah level darah cukup aman untuk didonorkan.

3. Orang yang Baru Saja Operasi atau Menjalani Tindakan Medis

Setelah operasi besar atau tindakan medis invasif, tubuh membutuhkan waktu untuk pulih. Mendonorkan darah terlalu cepat bisa melemahkan tubuh dan memperlambat proses penyembuhan.

4. Wanita Hamil atau Menyusui

Ibu hamil dan menyusui memiliki kebutuhan darah dan zat besi yang lebih tinggi. Donor darah pada kondisi ini bisa membahayakan kesehatan ibu dan bayi.

5. Orang yang Baru Saja Menjalani Tato atau Piercing

Tato atau piercing baru berisiko menularkan infeksi. Biasanya, disarankan menunggu beberapa bulan sebelum mendonorkan darah.

6. Orang yang Mengonsumsi Obat Tertentu

Beberapa obat, termasuk antibiotik, obat pengencer darah, atau obat tertentu untuk penyakit kronis, bisa memengaruhi kualitas darah. Penting untuk memberi tahu petugas medis sebelum donor.

7. Orang yang Baru Sakit atau Sedang Flu

Saat tubuh sedang melawan infeksi, mendonorkan darah bisa melemahkan kondisi tubuh. Idealnya, tunggu sampai kondisi benar-benar pulih.

8. Orang dengan Riwayat Penyakit Kronis atau Kardiovaskular yang Tidak Terkontrol

Penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau diabetes yang tidak terkendali bisa membuat donor darah berisiko. Pemeriksaan kesehatan menjadi wajib sebelum dipersilakan mendonorkan darah.