1, Mei 2025
Rekomendasi 4 Kuliner Khas Mali: Dari Tiguadèguè Na hingga Nasi Jollof

Mali, negara yang terletak di jantung Afrika Barat, menyimpan kekayaan budaya yang begitu beragam, termasuk dalam hal kuliner. Meskipun mungkin belum banyak dikenal secara luas, masakan khas Mali mencerminkan sejarah, tradisi, serta cara hidup masyarakatnya yang kuat dalam mempertahankan warisan leluhur.

Berikut ini adalah empat kuliner khas Mali yang patut dicicipi bagi siapa pun yang ingin menyelami kekayaan rasa Afrika Barat. Mulai dari masakan berbahan dasar kacang hingga nasi berempah yang mendunia, sajian ini menggambarkan harmoni antara kesederhanaan dan kekayaan cita rasa.


1. Tiguadèguè Na – Kari Kacang Khas Mali yang Kaya Rasa

Tiguadèguè Na, yang secara harfiah berarti “saus kacang”, adalah salah satu hidangan nasional Mali yang paling ikonik. Terbuat dari pasta kacang tanah yang dimasak bersama tomat, bawang, minyak, dan rempah-rempah seperti bawang putih serta lada, hidangan ini disajikan bersama nasi putih atau fufu (adonan dari singkong atau jagung).

Kelezatan Tiguadèguè Na terletak pada rasa gurih dan sedikit manis dari kacang yang berpadu dengan aroma rempah-rempah yang hangat. Tak heran jika hidangan ini menjadi simbol kenyamanan dan kehangatan rumah bagi masyarakat Mali.


2. Nasi Jollof – Hidangan Seribu Versi yang Dicintai Afrika Barat

Meskipun Nasi Jollof populer di banyak negara Afrika Barat, termasuk Nigeria dan Ghana, versi Mali tak kalah istimewa. Nasi ini dimasak bersama saus tomat, bawang, dan cabai, kemudian diberi tambahan daging ayam, sapi, atau ikan sesuai selera.

Yang membedakan nasi Jollof Mali adalah penggunaannya yang lebih kuat terhadap bumbu lokal seperti daun salam Afrika dan kaldu daging tradisional, memberikan cita rasa yang lebih earthy dan mendalam. Hidangan ini sering dihidangkan dalam acara besar, perayaan, atau pertemuan keluarga.


3. Maafe – Semur Kacang Tanah Berempah dengan Daging atau Sayur

Maafe adalah semur kental berbahan dasar pasta kacang tanah yang dimasak dengan tomat, kentang, wortel, dan daging (biasanya sapi atau kambing). Teksturnya menyerupai kari, namun dengan rasa kacang yang dominan dan aroma yang menggoda.

Maafe bukan hanya populer di Mali, tapi juga di negara-negara tetangga seperti Senegal dan Gambia. Dalam masyarakat Mali, Maafe sering dianggap makanan “pengikat keluarga”, karena biasanya dimasak dalam jumlah besar dan dimakan bersama-sama dalam satu nampan besar secara komunal.


4. Fufu dan Sup Daun Baobab – Perpaduan Unik Tekstur dan Nutrisi

Fufu, makanan pokok yang dibuat dari singkong atau millet, sangat umum di Mali dan Afrika Barat. Yang menarik, fufu di Mali sering dipasangkan dengan sup berbahan dasar daun baobab, tanaman ikonik yang tumbuh luas di kawasan Sahel.

Daun baobab kaya akan zat besi dan vitamin C, dan ketika dimasak menjadi sup, menghasilkan rasa agak asam yang menyegarkan dan seimbang. Sup ini biasanya ditambah daging kering atau ikan asap sebagai pelengkap protein, menjadikannya menu harian yang bergizi dan mengenyangkan.


Akhir Kata: Merayakan Rasa dan Budaya dari Jantung Afrika

Kuliner Mali bukan hanya soal rasa, tetapi juga cerita. Di balik setiap hidangan terdapat nilai-nilai komunitas, keberlanjutan, dan tradisi lisan yang terus dilestarikan turun-temurun. Meski sederhana dalam bahan, tiap masakan menyimpan kekayaan rasa dan kehangatan khas Afrika Barat.

Jika Anda tertarik memperluas referensi kuliner dunia, empat makanan khas Mali ini bisa menjadi awal perjalanan rasa yang tak terlupakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *