22, Jun 2025
Rahasia Tersembunyi di Jakarta: Temukan Makanan Paling Enak yang Jarang Diketahui
Jakarta, kota metropolitan yang tak pernah tidur, dikenal sebagai pusat bisnis, budaya, dan tentu saja: kuliner. Di balik gemerlapnya restoran mewah dan kafe kekinian, tersembunyi permata kuliner yang sering luput dari radar pencinta makanan. Tempat-tempat ini tidak terpampang di iklan besar atau dibicarakan oleh influencer kuliner, tapi kelezatannya dibicarakan diam-diam dari mulut ke mulut.
Jika Anda menganggap sudah mencicipi semua rasa Jakarta, pikirkan lagi. Inilah sederet makanan paling enak di Ibu Kota yang masih menjadi rahasia bagi banyak orang — dan layak menjadi daftar wajib coba Anda selanjutnya.
1. Soto Tangkar Jalan Kecil – Petamburan, Tanah Abang
Di sudut gang sempit di kawasan Petamburan, tersembunyi warung soto tangkar yang sudah berjualan sejak era 1970-an. Tidak ada papan nama mencolok, hanya aroma rempah dari kuah santan dan daging iga yang empuk menggoda siapa pun yang lewat. Soto tangkar ini menggabungkan kehangatan cita rasa Betawi asli dengan sensasi smoky dari daging bakar yang ditambahkan sebelum disiram kuah. Disajikan dengan nasi putih hangat dan sambal cabai rawit super pedas, sensasi makan di sini benar-benar autentik.
2. Nasi Ulam Malam Hari – Kebon Kacang, Jakarta Pusat
Banyak yang tak tahu, nasi ulam bukan hanya makanan jadul, tapi juga bagian dari warisan kuliner khas Betawi yang masih bertahan diam-diam di Kebon Kacang. Setiap malam, sebuah lapak sederhana mulai buka dari jam 8 malam hingga dini hari. Nasi ulamnya diracik dengan taburan serundeng, dendeng manis, emping, dan irisan mentimun segar, serta disiram kuah semur rahasia yang membuat rasa gurih dan manis berpadu sempurna. Jangan heran jika antrean panjang terlihat meski jam sudah menunjukkan lewat tengah malam.
3. Bakmi Kampung Kering – Rawamangun
Di antara lautan bakmi kekinian dengan topping mewah, tersembunyi satu kedai sederhana di Rawamangun yang menyajikan bakmi kering rumahan dengan rasa nostalgia. Mi yang kenyal dibuat sendiri setiap pagi, disajikan tanpa kuah tapi dengan minyak bawang putih dan kecap asin buatan sendiri. Topping-nya? Ayam kampung suwir, daun bawang, dan sambal ulek khas Tegal yang membuat siapa pun ingin nambah.
4. Gado-Gado Tersembunyi di Belakang Pasar – Pasar Minggu
Siapa sangka di belakang pasar tradisional yang ramai, ada seorang ibu paruh baya yang meracik gado-gado dengan bumbu kacang dari kacang sangrai pilihan yang ditumbuk manual. Rahasia kelezatannya bukan cuma dari bumbunya, tetapi dari penggunaan lontong buatan sendiri dan kerupuk kampung yang digoreng langsung di tempat. Tidak pernah masuk aplikasi pemesanan makanan, tapi selalu habis sebelum jam makan siang.
5. Es Kopi Susu Arang – Pinggiran Tanjung Duren
Kalau Anda pikir sudah mencoba semua es kopi susu di Jakarta, pikir lagi. Di gang kecil di Tanjung Duren, sebuah kedai kecil menawarkan es kopi susu dengan campuran arang kelapa bakar yang dipercaya menetralkan asam lambung. Aromanya khas, rasanya smoky dan creamy dalam satu tegukan. Rasanya seperti pertemuan antara gaya kopi modern dan jamu tradisional yang bikin nagih.
6. Kerak Telor Otentik Non-Komersial – Condet
Banyak kerak telor kini dibuat untuk turis atau event, tapi ada satu penjaja di Condet yang mempertahankan cara lama—menggunakan anglo, bara arang, dan telur bebek asli. Rasanya tidak bisa dibandingkan dengan yang biasa Anda temui di festival. Gurih, sedikit gosong di tepi, dan tekstur yang renyah di luar tapi lembut di dalam. Penjualnya hanya buka saat sore menjelang maghrib, dan sering kali langsung habis dalam satu jam.
Mengapa Tempat-Tempat Ini Jarang Terdengar?
Satu alasan utama: mereka tak butuh publikasi. Rasa adalah promosi terbaik. Tanpa perlu akun media sosial atau endorsement dari selebgram, pelanggan setia datang dari mulut ke mulut. Beberapa bahkan tidak ingin dikenal terlalu luas, karena khawatir tidak bisa melayani lonjakan pembeli. Inilah definisi sesungguhnya dari “hidden gems”.
- 0
- By riana