
11, Okt 2025
Beras Disebut Mengandung Arsenik, Apakah Kita Perlu Khawatir?
Beras adalah salah satu makanan pokok di Indonesia dan banyak negara Asia lainnya. Namun, belakangan ini muncul kekhawatiran karena beras disebut-sebut mengandung arsenik. Arsenik merupakan unsur kimia yang bersifat toksik jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Lantas, apakah kita perlu khawatir dan seberapa besar risiko yang sebenarnya?
Apa Itu Arsenik?
Arsenik adalah senyawa alami yang bisa ditemukan di tanah, air, dan beberapa makanan. Ada dua jenis arsenik:
- Arsenik organik: biasanya ditemukan pada makanan laut dan dianggap relatif aman.
- Arsenik anorganik: lebih berbahaya dan bisa ditemukan pada air tanah dan beberapa jenis beras, terutama beras yang ditanam di tanah atau air yang terkontaminasi.
Konsumsi arsenik anorganik dalam jumlah tinggi dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan, termasuk gangguan pencernaan, kerusakan organ, hingga risiko kanker.
Mengapa Beras Bisa Mengandung Arsenik?
Beras dapat menyerap arsenik dari air dan tanah tempat tanaman tumbuh. Faktor yang memengaruhi kadar arsenik antara lain:
- Jenis tanah dan kualitas air irigasi: Beras yang ditanam di tanah dengan kadar arsenik tinggi atau air tercemar cenderung menyerap lebih banyak arsenik.
- Jenis beras: Beras hitam, merah, atau organik biasanya mengandung arsenik lebih rendah dibanding beras putih biasa.
- Metode penanaman: Sistem sawah tergenang (padi basah) cenderung meningkatkan penyerapan arsenik dari tanah.
Apakah Beras Aman Dikonsumsi?
Kabar baiknya, kadar arsenik pada beras umumnya masih berada di batas aman untuk konsumsi manusia. Organisasi kesehatan seperti WHO dan FDA menetapkan batas aman arsenik dalam beras, dan sebagian besar beras yang dijual di pasar memenuhi standar ini.
Namun, konsumsi beras berlebihan setiap hari, terutama jenis yang berasal dari daerah rawan arsenik, bisa meningkatkan paparan arsenik. Oleh karena itu, penting untuk menjaga variasi pola makan dan tidak hanya mengandalkan beras sebagai sumber karbohidrat utama.
Cara Mengurangi Paparan Arsenik dari Beras
- Cuci beras dengan baik: Bilas beras beberapa kali hingga air cucian menjadi jernih.
- Masak dengan banyak air: Memasak beras dengan perbandingan air 6:1 dan membuang sisa air dapat mengurangi kandungan arsenik hingga 30%.
- Variasi sumber karbohidrat: Kombinasikan konsumsi beras dengan sumber karbohidrat lain, seperti quinoa, kentang, atau jagung.
- Pilih beras berkualitas: Beras organik atau beras dari daerah dengan kadar arsenik rendah bisa menjadi pilihan lebih aman.
- 0
- By riana