
17, Nov 2025
Hati-hati! Kenali Tanda Makanan Kukusan Sudah Tak Layak Konsumsi
Makanan kukusan selalu menjadi favorit karena teksturnya yang lembut dan rasanya yang lebih alami. Namun, meski terlihat aman, makanan yang dikukus tetap bisa menjadi tidak layak konsumsi jika disimpan terlalu lama atau tidak ditangani dengan benar. Mengonsumsi makanan kukusan yang sudah rusak bisa menimbulkan gangguan pencernaan, keracunan, bahkan infeksi bakteri.
Salah satu tanda paling mudah dikenali adalah perubahan aroma. Makanan kukusan yang mulai berbau asam, tengik, atau bahkan berbau menyengat menandakan pertumbuhan mikroba. Aroma yang berbeda dari biasanya sebaiknya tidak diabaikan, karena ini adalah pertanda utama bahwa makanan sudah tidak aman.
Selain itu, tekstur makanan juga dapat menjadi indikator. Makanan kukusan yang lembek berlebihan, berlendir, atau mengalami perubahan warna—misalnya menjadi kusam atau muncul bercak putih dan hijau—merupakan sinyal bahwa jamur atau bakteri sudah berkembang. Jangan mencoba “menghilangkan” bagian yang terlihat rusak; kontaminasi bisa menyebar ke seluruh bagian makanan.
Rasa juga penting diperhatikan, terutama jika makanan sudah didinginkan atau disimpan lebih dari sehari. Rasa yang asam atau pahit yang tidak normal merupakan peringatan tambahan. Penting untuk selalu mencicipi sedikit saja jika ada keraguan, tapi bila aroma dan penampilan sudah menunjukkan tanda-tanda buruk, sebaiknya dibuang.
Selain mengenali tanda-tanda fisik, penyimpanan memainkan peran besar. Makanan kukusan sebaiknya segera disimpan di lemari pendingin jika tidak langsung dikonsumsi, dan sebaiknya habis dalam 1–2 hari. Menghangatkan kembali makanan kukusan memang bisa membunuh sebagian bakteri, tapi tidak selalu efektif terhadap racun yang mungkin telah terbentuk.
Kesimpulannya, selalu gunakan indera penglihatan, penciuman, dan pengecapan untuk menilai kesegaran makanan kukusan. Lebih baik membuang makanan yang meragukan daripada menanggung risiko kesehatan. Ingat, makanan yang tampak sepele pun bisa berisiko jika tidak diperhatikan dengan benar.
- 0
- By riana