
24, Mei 2025
Korea Selatan dikenal sebagai surga kuliner yang menawarkan berbagai jajanan lezat dan unik
Dua di antaranya yang paling populer adalah ramyeon dan odeng. Di balik kelezatannya, terdapat fakta-fakta menarik yang mencerminkan budaya dan sejarah Korea. Berikut lima fakta unik tentang ramyeon dan odeng yang mungkin belum Anda ketahui:
1. Makan Ramyeon di Atas Tutup Panci
Jika Anda sering menonton drama Korea, mungkin pernah melihat adegan di mana karakter menyantap ramyeon langsung dari tutup panci. Kebiasaan ini bukan tanpa alasan; tutup panci yang panas membantu menjaga suhu ramyeon tetap hangat lebih lama dibandingkan mangkuk biasa. Selain itu, cara ini juga praktis dan mengurangi jumlah peralatan yang harus dicuci.
2. “Ramyeon Meokgo Gallae?” – Ungkapan dengan Makna Tersirat
Ungkapan “Ramyeon meokgo gallae?” yang sering muncul dalam drama Korea memiliki makna lebih dari sekadar ajakan makan mie. Secara harfiah berarti “Mau makan ramyeon?”, namun dalam konteks tertentu, ini bisa menjadi ajakan dengan makna romantis atau intim. Ungkapan ini mencerminkan bagaimana makanan dapat menjadi bagian dari komunikasi sosial di Korea.
3. Odeng: Warisan dari Masa Penjajahan Jepang
Odeng, atau kue ikan tusuk, memiliki sejarah panjang yang berakar dari masa penjajahan Jepang di Korea. Meskipun berasal dari makanan Jepang bernama oden, odeng telah bertransformasi menjadi jajanan khas Korea dengan cita rasa dan penyajian yang berbeda. Biasanya disajikan dalam kuah hangat, odeng menjadi camilan favorit terutama saat musim dingin.
4. Odeng: Camilan Favorit Pelajar Korea
Odeng sangat populer di kalangan pelajar Korea. Harga yang terjangkau dan kemudahan dalam penyajian membuatnya menjadi pilihan camilan saat istirahat sekolah atau setelah pulang belajar. Penjual odeng sering ditemukan di dekat sekolah dan kampus, menjadikannya bagian dari kehidupan sehari-hari para pelajar.
5. Odeng: Simbol Kebersamaan dalam Budaya Korea
Lebih dari sekadar makanan, odeng memiliki peran penting dalam budaya Korea sebagai simbol kebersamaan. Sering disajikan saat perayaan, festival, atau kumpul keluarga, odeng menjadi hidangan yang menghangatkan suasana dan mempererat hubungan antarindividu. Kehadirannya dalam berbagai acara menunjukkan betapa makanan ini telah menyatu dengan kehidupan sosial masyarakat Korea.
Ramyeon dan odeng bukan hanya sekadar jajanan lezat, tetapi juga cerminan dari budaya, sejarah, dan kehidupan sosial Korea Selatan. Menikmati kedua makanan ini memberikan pengalaman kuliner yang kaya akan makna dan tradisi.
- 0
- By riana