1, Agu 2025
Mahasiswa UAD Gelar “Indonesian Day” di Thailand, Kuliner dan Budaya Curi Perhatian Publik

Bangkok, Thailand — Dalam upaya mempererat hubungan budaya antarbangsa dan memperkenalkan kekayaan Nusantara ke mata dunia, sekelompok mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta yang tengah mengikuti program pertukaran pelajar di Thailand menggelar acara bertajuk “Indonesian Day”, Sabtu (20/7). Bertempat di kampus mitra mereka, Rajamangala University of Technology, acara ini sukses menarik perhatian ratusan pengunjung — mulai dari mahasiswa lokal hingga staf akademik dan masyarakat sekitar.

Yang menarik, bukan hanya semangat para mahasiswa yang terlihat mencolok, tetapi bagaimana mereka membungkus acara ini dengan nuansa yang hangat, meriah, dan penuh rasa bangga terhadap identitas bangsa.

Kuliner Nusantara: Pintu Masuk Menuju Diplomasi Rasa

Salah satu daya tarik utama dalam “Indonesian Day” adalah stan kuliner khas Indonesia. Mahasiswa UAD menyuguhkan berbagai makanan tradisional seperti nasi goreng, sate ayam, rendang, bakwan, dan es cendol. Aroma bumbu rempah yang menggoda membuat banyak pengunjung rela mengantre panjang hanya untuk mencicipi seporsi makanan buatan tangan mahasiswa sendiri.

“Saya tidak menyangka nasi goreng bisa seenak ini. Rasanya unik, ada manis dan pedasnya sekaligus,” ujar Natthaporn, seorang mahasiswa Thailand yang mengaku baru pertama kali mencoba makanan Indonesia.

Bagi para mahasiswa UAD, memasak sendiri makanan khas menjadi bentuk diplomasi budaya yang paling efektif. “Kami ingin orang Thailand mengenal Indonesia tidak hanya lewat nama, tapi juga lewat rasa,” ujar Dinda Ayu, ketua panitia acara.

Tarian Tradisional hingga Batik: Eksplorasi Identitas Lewat Panggung Budaya

Selain kuliner, pengunjung juga disuguhi berbagai penampilan seni tradisional, seperti tari Saman dari Aceh, tari Kipas dari Sulawesi Selatan, hingga penampilan musik angklung interaktif yang mengajak penonton ikut serta. Suasana aula kampus seketika berubah menjadi panggung budaya yang kaya warna dan semangat.

Tak ketinggalan, mahasiswa UAD juga menggelar mini-exhibition bertema “The Faces of Indonesia” yang menampilkan koleksi batik, kerajinan tangan, dan pakaian adat dari berbagai daerah. Stan tersebut menjadi spot favorit untuk berfoto, sekaligus memantik rasa ingin tahu tentang keragaman etnis dan budaya di Indonesia.

“Ini lebih dari sekadar pertunjukan. Ini adalah pelajaran sejarah dan antropologi yang hidup,” komentar salah satu dosen tuan rumah yang hadir.

Diplomasi Akar Rumput ala Mahasiswa

Meskipun digelar oleh pelajar, “Indonesian Day” justru menjadi contoh konkret bagaimana diplomasi antarbangsa bisa dilakukan dari bawah — melalui pertukaran mahasiswa, rasa saling hormat, dan keinginan untuk berbagi cerita tentang asal-usul.

Acara ini mendapat apresiasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangkok, yang mengirimkan perwakilan untuk hadir. Dalam sambutannya, diplomat muda KBRI menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini “memberikan warna tersendiri dalam hubungan bilateral Indonesia–Thailand di tingkat masyarakat.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *