
12, Mei 2025
Menyusuri Cita Rasa Gibraltar: Menikmati Ragam Kuliner Tradisional di Negeri Mini Eropa
Terletak di ujung selatan Semenanjung Iberia, Gibraltar mungkin tampak kecil di peta, tetapi wilayah ini menyimpan kekayaan budaya yang jauh melampaui luas wilayahnya. Dengan sejarah panjang sebagai titik temu antara Eropa dan Afrika, serta pengaruh dari Inggris, Spanyol, Yahudi, Maroko, dan Italia, kuliner Gibraltar tumbuh sebagai mosaik cita rasa yang unik dan jarang ditemukan di tempat lain.
Mencicipi makanan di Gibraltar bukan hanya soal mengenyangkan perut, tetapi juga menjelajahi jejak-jejak sejarah yang tercetak dalam setiap piring.
1. Calentita – Roti Chickpea yang Jadi Simbol Nasional
Tidak ada kuliner yang lebih merepresentasikan Gibraltar selain Calentita. Hidangan ini terbuat dari tepung chickpea (kacang arab), air, minyak zaitun, garam, dan sedikit lada, kemudian dipanggang hingga permukaannya mengeras sementara bagian dalamnya tetap lembut. Meski sederhana, Calentita memiliki kedudukan khusus sebagai makanan nasional Gibraltar dan sering muncul dalam festival lokal. Rasanya gurih, padat, dan cocok dinikmati selagi hangat, persis seperti namanya dalam bahasa Spanyol—”caliente” yang berarti panas.
2. Panissa – Sepupu Calentita yang Digoreng
Serupa bahan dengan Calentita, Panissa dibuat dari adonan chickpea yang dikukus terlebih dahulu, lalu dipotong dan digoreng hingga renyah di luar dan lembut di dalam. Hidangan ini menunjukkan bagaimana satu bahan dasar bisa diolah menjadi berbagai bentuk, mencerminkan kreativitas dapur rakyat Gibraltar. Panissa kerap dijadikan camilan sore atau pelengkap saat bersantai bersama keluarga.
3. Rosto – Pasta Kental yang Hangatkan Hati
Rosto adalah salah satu makanan rumahan paling populer di Gibraltar. Ini adalah pasta—biasanya penne—yang dimasak dengan saus tomat kental, irisan daging, wortel, bawang putih, dan kadang jamur. Tidak terlalu berkuah, Rosto menyajikan konsistensi yang padat dan rasa manis-gurih yang akrab bagi lidah anak-anak hingga orang tua. Meskipun terinspirasi dari tradisi Italia, Rosto telah mengalami “Gibraltarisasi” dalam rasa dan gaya penyajian.
4. Fideos al Horno – Perpaduan Makaron dan Tradisi Mediterania
Bayangkan lapisan makaroni, telur rebus, daging cincang, keju, dan terkadang kismis atau zaitun, semuanya dipanggang dalam satu loyang besar. Itulah Fideos al Horno, sajian panggang yang menggugah selera dengan kombinasi rasa manis dan gurih. Banyak rumah tangga di Gibraltar menjadikan hidangan ini sebagai sajian utama saat perayaan keluarga atau akhir pekan.
5. Torta de Acelgas – Pai Bayam ala Gibraltar
Meskipun pengaruh Inggris terasa di sisi administratif Gibraltar, selera kulinernya banyak dipengaruhi oleh Spanyol dan Mediterania. Torta de Acelgas adalah bukti nyatanya—pai gurih yang diisi dengan bayam, keju, telur, dan terkadang ikan asin. Teksturnya renyah di luar dan lembut di dalam, cocok untuk sarapan maupun bekal.
6. Berenjenas con Miel – Terong Manis dengan Sentuhan Andalusia
Meski bukan makanan eksklusif Gibraltar, Berenjenas con Miel (terong goreng dengan sirup tebu atau madu) adalah contoh adaptasi cita rasa Andalusia yang melekat dalam dapur-dapur lokal. Hidangan ini menawarkan permainan rasa antara asin dan manis yang menggoda, serta tekstur kontras antara renyah dan lengket yang memikat.
Kuliner Sebagai Cerminan Identitas
Di Gibraltar, makanan bukan hanya sekadar urusan dapur. Ia adalah warisan budaya yang terus hidup dan berkembang. Dengan populasi yang beragam namun saling terhubung, dapur-dapur rumah tangga di Gibraltar menjadi tempat perpaduan yang harmonis antara cita rasa Eropa, Afrika, dan Timur Tengah.
Kehidupan sehari-hari masyarakat diwarnai oleh kebiasaan makan bersama, baik di rumah maupun restoran lokal yang masih mempertahankan resep-resep lama. Tidak sedikit pengunjung yang datang untuk melihat monyet di The Rock, tapi pulang dengan kenangan tentang sepiring Calentita dan tawa hangat pemilik warung kecil di sudut jalan.
- 0
- By riana