23, Mei 2025
Sejarah Budae Jjigae: Kuliner Khas Korea yang Muncul Saat Perang

Budae Jjigae, atau yang sering disebut “Army Stew,” adalah salah satu hidangan ikonik Korea yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menyimpan kisah sejarah yang unik. Makanan ini lahir dari masa sulit saat perang, menjadi simbol kreativitas dan ketahanan masyarakat Korea di tengah keterbatasan.

Asal-usul Budae Jjigae di Masa Perang Korea

Budae Jjigae mulai dikenal pada awal tahun 1950-an, tepatnya setelah Perang Korea (1950-1953). Pada masa itu, Korea Selatan menghadapi krisis pangan yang sangat parah. Banyak bahan makanan tradisional sulit didapatkan, sementara pasokan bantuan dari tentara Amerika Serikat yang ditempatkan di Korea membawa barang-barang makanan instan dan olahan yang sebelumnya tidak dikenal masyarakat setempat.

Untuk mengatasi kelaparan dan kekurangan bahan makanan, penduduk setempat mulai memadukan bahan makanan sisa pasukan Amerika dengan bahan-bahan tradisional Korea. Dari sinilah tercipta Budae Jjigae — hidangan sup atau semur yang memadukan sosis, spam, ham, dan mie instan dengan sayuran dan bumbu khas Korea.

Makna Nama dan Filosofi di Balik Budae Jjigae

Kata “Budae” berarti “basis militer” atau “pos tentara,” sementara “jjigae” berarti “semur” atau “sup.” Jadi, secara harfiah Budae Jjigae adalah “semur dari pos militer.” Nama ini mencerminkan asal-usul hidangan yang berawal dari bahan-bahan yang diperoleh di sekitar pos-pos militer Amerika.

Hidangan ini bukan hanya soal rasa, tapi juga simbol ketahanan dan kreativitas masyarakat Korea di masa perang. Dengan memanfaatkan apa yang ada, mereka berhasil menciptakan makanan lezat dan menghangatkan yang menyatukan berbagai bahan yang sebelumnya tidak lazim disatukan.

Budae Jjigae di Era Modern

Kini, Budae Jjigae telah bertransformasi menjadi salah satu hidangan populer di Korea Selatan. Restoran khusus Budae Jjigae mudah ditemukan di kota-kota besar, dan resepnya terus berkembang dengan tambahan bahan-bahan seperti keju, ramen, dan sayuran segar.

Meski bahan dasar seperti sosis dan spam tetap dipertahankan, Budae Jjigae modern memiliki rasa yang lebih kaya dan variasi yang lebih beragam. Hidangan ini tidak hanya dinikmati sebagai makanan sehari-hari tapi juga sebagai simbol sejarah dan budaya yang mengingatkan akan masa sulit dan semangat bertahan hidup.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *